Bagian 1.
pemerkosaan yang berujung kenikmatan
Rutinitas dan kesibukan yang
melelahkan membuat andra (45 tahun) yang
bekerja sebagai ASN di salah satu kota yang cukup maju, memutuskan untuk
mengajak ririn (35 tahun), istrinya bersama dua anak mereka yaitu aldi dan rina
berlibur ke sebuah resort di luar kota mereka. Sebut saja resort “ambassador”
sengaja mimin tidak menyebutkan tempat sebenarnya ya….hehehe…..
Dua hari menginap di resort
tersebut yang tempatnya persis dekat wisata pantai membuat keluarga andra
melupakan pekerjaan dan rutinitas sehari-hari di kotanya. Disana setiap hari
mereka memanfaatkan waktu atau family time bersama. Mereka berenang, latihan
diving, bermain berenaka wahana permainan seperti outbound salah satunya.
Momen-momen itu tidak lupa di abadikan andra menjadi foto dan video dengan
menggunakan handycam dan kamera SLR supaya hasil gambarnya jernih. Apalagi
ririn istri andra ini yang suka berfoto selfie dengan menggunakan pakaian yang
serba ketat, yang membuat kamera makin bergairah untuk menciptakan kesan HD.
Kamera saja tahu mana yang bening, apalagi mata-mata orang yang normal?
Ririn yang saat itu mengenakan
pakaian kaos yang ketat bewarna putih ketat mencetat bentuk tubuhnya yang
proporsional menjadi makin menggairahkan jika dipandang terus menerus. Apalagi
celana yang digunakan ririn juga pendek yang makin menampakkan bongkahan
pantatnya yang indah. Hal itu membuat orang-orang yang berada disekitar ririn
pasti akan mencuri-curi pandang.
Ririn memiliki pantat yang aduhai,
semok montok dan enak untuk ditampar-tampar waktu bercinta. Payudara ririn juga
tergolong ranum, sekel dan tidak terlalu besar seperti bintang porno
kebanyakan.payudara ririn besar alami bekas gambar tangan andra seorang.
Ririn merupakan istri yang setia
kepada suaminya, dan merupakan ibu rumah tangga yang lemah lembut kepada
anaknya serta ramah kepada para tetangga. Istri yang sempurna untuk andra.
Andra merasa beruntung memiliki ririn selain seksi, semok dan aduhai juga
penyayang.
Sementara andra sendiri tidak
memiliki bobot plus untuk diceritakan alias pas-pasan. Entahlah, masalah
ranjang juga biasa-biasa saja.
Lanjut ke cerita, beberapa hari sudah mereka
lewati dengan liburan. Di hari yang keempat mereka merencakan berlibur ke
kawsan wisata sebuah pulau yang tidak jauh dari resort tempat mereka menginap.
Pulau itu harus ditempuh dengan menggunakan perahu boat selama 6 jam
perjalanan. Namun ketika akan berangkat pagi itu ririn merasa sangat kecapaian
dan mengaku kepada andra tidak enak badan.
“ya udah kamu tinggal aja di resort
ya sayang…, istirahat dulu. Paling besok kita udah balik,” kata andra sembari
packing-packing barang untuk berangkat dengan kedua anaknya. Andra sangat
mengerti dengan keadaan istrinya.andra dan anak-anaknya pun berangkat.
Resort tempat mereka menginap
sebenarnya agak jauh dari pemukiman penduduk. Tempat dan suasananya memang
nyaman untuk berlibur dan dekat dengan pantai dan pulau-pulau kecil untuk
berwisata dan cuci mata. Hanya saja keluaga andra datang kesana tidak pada
musim libur panjang dan suasana di sana memang sepi, terutama di resort itu
sendiri.
Ini juga yang membuat pengelola
resort memberikan pelayanan yang special agar mau menginap lebih lama disana.
Ririn yang tadi pagi tidur kini bangun agak siang sekitar pukul 12. Dia merasa
badannya sudah agak mendingan. Dia segera mandi dan menyantap sarapan yang
telah tersedia dari tadi.setelah menikmati sarapannya, ririn mencoba untuk
santai di ruang tamu sambil meononton televisi. Saat itu ririn menggunakan kaos
longgar tanpa dalaman supaya lebih adem.
Tayangan sinetron di televise hampir
membuat ririn terlelap lagi, namun gedoran pintu membuat ririn terkejut dan
bangkit untuk melihat siapa yang datang. Di depan pintu resort telah berdiri
dua orang yang tidak dikenal oleh ririn. Mereka berdua diketahui adalah joko
berusia 40an dan sakar 30an. Joko dan sakar ini bukanlah orang yang baik.
Mereka merupakan preman yang ditakuti dan kabarnya tidak ada orang yang berani
melaporkan apalagi melawan kepada mereka. Entah apa yang dimiliki oleh kedua
preman tersebut? Oh, entahlah…. Yang jelas saat ini ririn berada dalam bahaya.
“maaf mengganggu bu,” kata
joko.sakar berdiri di belakang joko.
“oh…tak apa-apa.., ada apa ya?,”
Tanya ririn.
“tadi pagi kami di suruh pak andra untuk memeriksa kesini, dia bilang
ada gangguan pada pipa air dan kran yang
macet.?jawab joko.
Joko mengaku kepada rini dia adalah
petugas resort yang bertanggung jawab untuk mengatasi permasalahan kerusakan
fasilitas resort.
“maaf pak perasaan tidak ada
masalah dengan hal yang bapak maksud itu. Mungkin miss komunikasi kali pak.,ririn
berusaha menjelaskan.
“ahh…ngk mungkin tadi pak
andra sendiri yang beritahu ke saya bu.
Begini saja bu, kami cek dulu keadaan di dalam,” Jawab joko
“baikklah, daripada kelamaan juga.
Silahkan masuk,” ucap ririn tanpa curiga sama sekali.
Mereka berdua akhirnya masuk dan
pergi kearah kamar mandi resort yang letaknya dibelakang. Sementara ririn
kembali duduk di sofa yang di ruang tamu tadi. Sudah berselang lima menit
mereka berada dibelakang. Akhirnya memutuskan melihat mereka berdua.
Sesampainya dibelakang, tak
disangka saat itulah niat bejat dua preman yang mengaku petugas resort itu
terjadi. Ririn yang seorang diri itu diperkosa di resort yang mereka sewa.
Bersambung ke episode 2